Seni beladiri muncul sebagai cara manusia membela atau
mempertahankan diri. Karena merupakan insting manusia untuk selalu melindungi
diri dari berbagai serangan kejahatan di dalam kehidupannya. Namun, ilmu beladiri bukanlah alat untuk saling
serang. Karena memiliki filosofi luhur, agar umat manusia bisa saling
menghargai dan menjunjung tinggi perdamaian.
Sumber Foto: www.iwuf.org |
Pada awalnya manusia menggunakan
teknik tangan kosong sebagai alat membela dirinya. Sehingga ketangkasan
bertarung tangan kosong berkembang sebagai upaya bertahan dan menyerang lawan.
Selain itu juga berguna sebagai cara meningkatkan kekuatan fisik manusia.
Seiring perkembangan zaman, banyak ditemukan senjata
yang bisa mendukung manusia dalam membela diri. Seni beladiri pun berkembang
dari ketangkasan tangan kosong bertambah dengan ketangkasan dalam menggunakan
berbagai senjata.
Alat yang biasanya digunakan berupa senjata tumpul dan
senjata tajam. Senjata tumpul seperti tongkat dan nunchaku (ruyung). Sedangkan
senjata tajam di antaranya adalah tombak, pedang, golok, pisau, clurit,
suliken, keris dan lain sebagainya.
Hampir di setiap belahan dunia memiliki seni beladiri masing-masing. Gerakannya beraneka ragam, unik dan indah. Seperti di Indonesia berkembang pesat seni beladiri Pencak Silat dengan berbagai aliran. Di negeri tirai bambu, Cina berkembang seni beladiri Kung Fu (Wushu).
Hampir di setiap belahan dunia memiliki seni beladiri masing-masing. Gerakannya beraneka ragam, unik dan indah. Seperti di Indonesia berkembang pesat seni beladiri Pencak Silat dengan berbagai aliran. Di negeri tirai bambu, Cina berkembang seni beladiri Kung Fu (Wushu).
Di Jepang juga
terdapat banyak seni beladiri di antaranya Karate, Kempo, Aikido, Jiu Jitsu dan
Kendo. Korea mengembangkan seni beladiri Te Kwon Do dan Thailand sangat
terkenal dengan Muay Thai. Serta masih banyak lagi jenis seni beladiri yang
lahir di muka bumi ini.
Beladiri Mengajarkan Kerendahan Hati
Beladiri Mengajarkan Kerendahan Hati
Beladiri sekilas identik dengan kekerasan. Padahal
dalam seni beladiri diajarkan kerendahan hati, kebijaksanaan dan spiritualitas.
Sikap saling mencintai sesama manusia diajarkan. Sehingga menghindari
perkelahian adalah sikap seorang ksatria.
Beladiri bisa diibaratkan sebagai
senjata mematikan yang mempunyai sisi baik dan buruk. Senjata bisa menolong
umat manusia tetapi sekaligus bisa digunakan untuk memusnahkan manusia.
Baik buruknya beladiri sangat bergantung pada yang
memilikinya atau penggunanya. Itulah mengapa dalam beladiri diajarkan sikap
saling mencintai sesama manusia dan alam semesta. Beladiri bukan alat untuk
melakukan kerusakan. Beladiri untuk persahabatan dan perdamaian.
Ilmu beladiri akan digunakan ketika terdesak dan
membela diri dari keburukan. Sekedar mempertahankan
diri dan memerangi kejahatan. Hampir semua beladiri mengajarkan kebaikan. Kamu
bebas memilih jenis aliran seni beladiri sesuai minat dan selera. Berlatihlah
dengan semangat dan tekun, supaya mendapat hasil yang memuaskan.
Ada banyak cabang beladiri yang
dipertandingkan di berbagai pesta olahraga. Nah, kamu bisa fokus berlatih salah
satunya, untuk meraih prestasi lebih optimal. Kamu
bisa belajar Jeet Kune Do, untuk bisa meraih prestasi di cabang olahraga Wushu
(Khususnya Wushu Sanda).
Jeet Kune Do lahir dari buah
pemikiran Bruce Lee, dengan menggabung berbagai teknik beladiri. Jeet Kune Do
menekankan gerakan yang cepat, tepat, kuat dan
efektif.
Dengan teknik
sederhana, setiap orang bisa mempelajarinya. Sangat banyak
prestasi yang sudah diraihnya, kamu pun bisa ikut bergabung, berlatih, dan
rajin mengikuti kompetisinya.
Bagi kamu
yang berada di Yogyakarta dan sekitarnya, bisa bergabung untuk berlatih Jeet
Kune Do di Sasana Graha Karbol AAU, dan Sasana ATK (Akademi Teknologi
Yogyakarta). Kedua lokasi tersebut sangat strategis, yang mudah diakses dari
mana saja. Baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.
Sasana
Graha Karbol beralamat di Jalan Senopati No.9 Yogyakarta (Sebelah Timur Tamar
Pintar). Contact Person, Hasan 0898-5000-747. Jadwal latihannya, setiap hari
Kamis dan Minggu jam 4 sore (16.00 – 18.00).
Sedangkan
Sasana ATK berlokasi di Gedung Auditorium ATK, Jalan Parangtritis Kilometer 5
(Ring Road Selatan). Contact Person, Amin 08966-111-7879. Jadwal latihannya,
setiap hari Selasa dan Jumat jam 5 sore (17.00 – 19.00).
Siswa Jeet
Kune Do bisa memilih kelas reguler atau kelas atlet. Siswa yang ingin ikut
berlatih minimal sudah berusia 7 (tujuh) tahun. Sedangkan usia maksimal siswa
adalah 60 tahun. Putra dan putri boleh ikut berlatih beladiri ini.
Bagi yang
serius ingin menempuh jalur prestasi harus mengikuti kelas atlet. Dengan
begitu, bisa tersalurkan untuk mencapai prestasi yang diinginkan. Berbagai
fasilitas latihan sudah disiapkan, guna menunjang hasil latihan yang lebih
maksimal, seperti matras, mok yang jong, target pukulan dan tendangan, body protector, dan lain sebagainya.
Komentar
Posting Komentar