Sangat banyak orang yang belajar beladiri sejak belia,
sayangnya mereka tidak merampungkan kurikulum dari perguruan beladirinya. Kenapa
fenomena itu terus terjadi hingga sekarang? Berbagai alasan muncul, kenapa
mereka tidak merampungkan belajarnya. Setidaknya sampai mampu memegang sabuk hitam,
atau simbol lainnya.
Tidak Ada Niatan Kuat
untuk Berlatih Beladiri
Segala sesuatunya memang tergantung niatnya. Kalau hanya
ikut-ikutan teman, biasanya kalau teman tersebut tidak latihan lagi, maka dia
pun akan mengikutinya. Berbeda cerita kalau memang keniatan berlatih berasal
dari dirinya. Jadi, meskipun banyak temannya yang sudah tidak latihan lagi. Dia
tetap rajin menekuni beladiri yang dipelajarinya.
Terlalu Sibuk Sehingga
Sulit Mengatur Waktu untuk Latihan
Sibuknya jadwal sekolah, kuliah atau bahkan pekerjaan,
biasanya menjadi salah satu penghambatnya. Setiap orang tentunya mempunyai
kesibukan masing-masing. Nah, kembali lagi ke persoalan keniatan. Kalau memang
masih ada niat yang besar, biasanya ada jalan keluar untuk menyiasatinya.
Bosan dengan Materi yang
Diberikan
Belajar apa pun pastinya yang paling lama adalah belajar
dasar atau pondasinya. Sama halnya saat kamu belajar beladiri. Materi atau
gerakan dasar akan diulang-ulang terus, sampai siswa mampu menguasainya dengan
baik. Karena kalau dasarnya bagus, maka penguasaan tingkat menengah dan atas
akan lebih bagus dan lebih cepat.
Oleh karena itu, setiap pemula harus memahami hal tersebut.
Kemudian bersabar dengan terus melatihnya di sasana atau tempat berlatih, dan
juga saat di rumah. Karena inti dari pembelajaran adalah pengualangan
terus-menerus. Semakin dilatih maka semakin sempurna.
Materi dasar biasanya tidak banyak, hanya berkisar kuda-kuda,
pukulan, tendangan, dan tangkisan. Semuanya harus dipelajari dan dikuasai,
supaya terlihat gerakan yang sempurna. Sekaligus memahami fungsi dari gerakan
tersebut. Jadi, jangan gampang bosan ya...
Terkendala dengan
Pembiayaan
Agar tetap bisa mengikuti sesi latihan dan ujian kenaikan
tingkat atau sabuk, setiap siswa beladiri harus menyediakan dana yang terkadang
cukup tinggi. Belum lagi untuk membeli berbagai perlengkapan beladiri, seperti
seragam, senjata latihan, aneka protector,
dan sebagainya.
Semakin bagus tempat latihan, semakin lengkap peralatan
penunjang latihan, semakin banyak sesi latiannya, semakin banyak prestasi
sasananya, maka semakin tinggi pula biaya yang harus dikeluarkan.
Tidak Nyaman dengan
Pelatihnya
Tidak dapat dipungkiri, ketidakcocokan dengan pola pelatihan
instruktur atau pelatih, bisa saja menjadi salah satu alasan seseorang berhenti
latian beladiri. Mungkin pelatihnya kurang perhatian, terlalu keras dalam
melatih, sering datang telat saat melatih, dan lain sebagainya.
Profesionalisme seorang pelatih memang penting. Layaknya
guru yang mengajar di sekolah. Jadi harus bisa menjadi panutan, serta mampu
membimbing siswanya dengan baik dan telaten. Seorang pelatih harus datang lebih
awal daripada siswanya. Sebagai pertanda dirinya sudah siap melatih.
Kemudian harus bisa memahami setiap kondisi siswanya. Jadi
harus dipantau satu per satu, untuk memastikan setiap siswa menguasai setiap
materi dengan baik. Sehingga memahami betul kelebihan dan kekurangan setiap
siswanya.
Oleh karena itu, setiap sesi latihan beladiri idealnya hanya
ada 8-10 siswa saja. Kalau lebih biasanya pelatih tidak bisa fokus memantau
setiap siswanya. Kecuali di setiap sesi latihan terdapat lebih dari satu
pelatih.
Tergiur Belajar
Beladiri Lain
Bagi yang senang atau hobi dengan seni beladiri, biasanya
ingin sekali mempelajari semuanya. Sayangnya, ibarat mengejar dua kelinci
akhirnya tidak ada satu pun yang ditangkapnya. Karena tidak fokus dalam
berlatih, dan berpindah-pindah perguruan beladiri.
Tidak ada larangan untuk belajar beberapa seni beladiri,
bahkan sekaligus dalam waktu bersamaan. Jadi dalam seminggu kamu bisa berlatih
di berbagai perguruan beladiri. Nah, dibutuhkan komitmen dan pengaturan waktu
yang baik, agar bisa merampungkan materi beladirinya.
Bila tidak, maka hanya sebentar saja berlatih dan akhirnya
tidak mendapatkan ilmu secara optimal. Sebagai saran, sebaiknya kamu pelajari
salah satu seni beladiri tertentu. Kemudian kalau sudah sabuk hitam atau
tingkatan tertinggi, barulah untuk berlatih beladiri lainnya.
Nah, itulah beberapa alasan kenapa tidak semua siswa
beladiri merampungkan materi atau setidaknya mampu memegang sabuk hitam. Mungkin
saja masih banyak alasan lainnya. Karena beragam alasan di atas hanya merupakan
opini saya, selama berkecimpung di dunia seni beladiri.
Jadi berbagai fenomena di atas tidak ada sumber referensi
resmi atau penelitian ilmiahnya. Kalau mau menambahkan versi lain bisa menulisnya
di kolom komentar. Bisa juga mengirimkannya ke email pkwjogja@gmail.com, atau WA/SMS ke
08966-111-7879. Terimakasih.
Baca Juga
Komentar
Posting Komentar